Pelaksanaan Ibadah Haji di Arafah Tanggal 8 Dzulhijjah
1. Sebelum berangkat ke Arafah sebaiknya menyiapkan makanan, minuman, buah secukupnya tapi jangan banyak – banyak.
2. Membawa barang sesuai dengan kebutuhan : Sajadah Tasbih, Buku Do’a dan Obat seperlunya, sabun sikat gigi, tikar lipat, garam, sambel pecel, pisau kecil, senter baterai.
3. Tanggal 8 Dzulhijjjah sore berangkat ke Arafah dengan berpakaian Ihrom.
4. Di dalam tenda jamaah disarankan untuk membaca Dzikir bertalbiyah, bertakbir, bertasbih, membaca Qur’an dan membaca kalimat Thoyibah dsb, terutama bertaubat mohon ampunan kepada Alloh, jangan lupa anda masih pakai kain Ihrom, jaga diri, Ibu – ibu jangan buka baju sambil kipas – kipas badan karena kegerahan berarti membuka kain Ihrom.
5. Makanan dan minuman disediakan pihak Maktab (selama berada di Arafah dan Mina) tanpa bayar lagi.
6. Mendengarkan khutbah Arafah sebelum waktu Wukuf.
7. Waktu Wukuf bermula dari tergelincirnya matahari sampai terbenamnya matahari banyak Do’a terkabul saat itu.
8. Sebaiknya tetap berada di kemah dan menjauhkan diri dari sengatan / panas.
9. Jangan berjalan – jalan di luar kemah dan sebaiknya tidak pergi ke Jabal Rahmah.
10. Jangan melanggar larangan Ihrom.
11. Gunakan air sehemat mungkin.
12. Sore hari atau sesudah maghrib mendengarkan penjelasan untuk pergi ke Muzdalifah dan Mina, dan barang – barang segera dirapikan. ( keberangkatan biasanya setelah Sholat Isya’ 9 Dzulhijjah ).
13. Jamaah dimohon untuk sabar, karena bus mengalami kemacetan dan bus mengangkut 2 sampai tiga rit.
14. Naik bus dengan tenang, berkumpul sesuai dengan rombongan masing – masing. Jangan naik bus rombongan lain sebab menyusahkan ketua regu yang merasa kehilangan Anggota.
15. Jumlah bus separo dari bus Mekkah Madinah. Bus ke Arafah dan ke Mina hanya disediakan sedikit untuk menghindari kemacetan yang sangat berat.
16. Perbanyak minum di dalam bus.
Di Muzdalifah
1. Apabila sampai di Muzdalifah, sopir diingatkan untuk berhenti dan menunggu sampai pukul 24.00 waktu setempat, lewat tengah malam
2. Turun dari bus ( jangan jauh – jauh dari bus ) untuk mengambil kerikil sampai 70 buah (sunahnya hanya 7 buah) dengan membawa kantong dan senter. Bagi pria segera cari tempat untuk buang air kecil.
3. Kembali ke dalam bus dan pastikan jumlahnya cukup sebelum berangkat ke Mina.
4. Mabit di Muzdalifah walau hanya sesaat, setelah tengah malam10 Dzulhijjah sudah cukup.
5. Selama dalam perjalanan menuju Mina jamaah terus menerus bertakbir dan talbiyah.
Di Mina 10 Dzulhijjah
1. Setelah sampai di Mina masuk ke kemah masing – masng. Segera ke kamar mandi bila perlu.
2. Makanan dan minuman dibagikan oleh petugas.
3. Mendengarkan penjelasan untuk melontar jumroh Aqobah.
4. Pergi melontar jumroh dengan rombongan masing – masing dibatu oleh petugas ( masih berkain Ihrom )
5. Berkumpul ke tempat semula setelah selesai melontar ( tempat janjian kumpul )
6. Bercukur atau mengunting setelah melontar jumroh Aqobah ( Tahalul Awal )
7. Kembali ke kemah masing-masing dan beristirahat (kain Ihrom sudah bisa dilepas )
8. Menyempurnakan lontaran ke tiga – tiga Jumroh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah, disampaing itu wajib bermalam di Mina.
9. Bersiap – siap untuk kembali ke Makkah pada tanggal 13 Dzullhijjah apabila Nafartsani, tanggal 12 Dzulhijjah apabila Nafar awal.
Kembali ke Mekkah
Setelah dari Mina ke Pemondokan
1. Selesaikan Thowaf Ifadhah dan Sa’i.
2. Sempurnakan rukun Haji, Thowaf dan Sa’I sebelum berangkat ke Jeddah, bagi gelombang I dan ke Madinah bagi gelombang II.
3. Tanya TPIHI apa ibadah anda sudah sempurna.
PERSIAPAN MENINGGALKAN MAKKAH
Hal – hal yang di larang diwaktu Ihrom Haji atau Umroh, beserta sanksi bagi yang melanggar.
1. Rapikan semua barang – barang anda untuk di bawa pulang.
2. Pastikan semua rukun Hajian Umroh telah dikerjakan dengan sempurna.
3. Melakukan howaf Wada’ dengan rombongan masing – masing sebelum ke Jeddah.
4. Bagi jamaah Haji gelombang II persiapan berangkat ke Madinah.
Pelanggaran dan Sanksinya
1. Memakai pakaian berjahit melingkat.
– Denda dengan menyembelih kambing
2. Menutup kepala bagi pria, menutup muka bagi wanita.
– Denda seekar kambing, selain Imam Syafi’I dan Imam Ahmad tersebut bila lupa, terpaksa tidak membayar denda.
3. Mencabut rambut rambut dari badan dengan cara apa saja.
– Denda seekor kambing bila rambut yang dicabut lebih dari 12 helai. Apabila kurang dari jumlah itu dendanya fidyah satu mud beras.
4. Memotong kuku
– Datu kuku dendanya satu mud, dua kuku dua mud, lebih dari dua kuku dendanya menyembelih satu ekor kambing.
5. Memakai wangi – wangian Mutlak
– menyembelih satu ekor kambing.
6. Mengganggu hewan dengan cara apa saja.
– menyembelih hewan yang setara atau diganti makanan yang seharga dengan hewan tersebut, diberikan kepada yang berhak menerima satu orang enam ons, atau puasa satu hari untuk orang miskin.
7. Memotong tumbuhan tanah Haram
– Menyembelih hewan Qur’ban menurut besar kecinya pohon yang dipotong.
8. Bersetubuh dengan Istri.
– Rusak Hajinya. Menurut Imam Syafi’I tidak rusak Hajinya apabila lupa atau dipaksa.
Silahkan lanjut baca Tips Haji Ketika Perjalanan Kembali Ke Indoneia
Semoga bermanfaat....
Sumber : http://ibadahhajidanumrah.tohasyahputra.com/proses-perjalanan-haji-dan-umrah.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar