Sahabat Ummi, sebenarnya kewajiban istri pada suami bisa dibilang hanya sebatas urusan ranjang dan ketaatan semata, sementara kewajiban suami pada istri begitu banyaknya meliputi sandang, pangan, papan, dan sifat lemah lembut.
Nah, berikut ini beberapa Kewajiban Istri yang Berkaitan dengan Ranjang yang perlu diketahui:
1. Melayani suami dalam kondisi apapun
“Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu subuh.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tentu saja diperlukan kelemah lembutan suami dalam meminta haknya pada istri, perlu melihat kondisi kesehatan istri, dan perlu bisa membuat istri ridho menjalankan tugasnya.
2. Tidak mengizinkan siapapun masuk kamar tanpa izin suami
“Bertakwalah kalian dalam urusan para wanita (istri-istri kalian), karena sesungguhnya kalian mengambil mereka dengan amanah dari Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh mengizinkan seorang pun yang tidak kalian sukai untuk menginjak permadani kalian” (HR. Muslim no. 1218)
Banyak wanita yang belum mengetahui hal ini sehingga sering mengajak teman, tetangga, atau siapapun masuk kamarnya dan menduduki ranjangnya tanpa meminta izin suami terlebih dahulu.
“Tidak boleh seorang wanita mengizinkan seorang pun untuk masuk di rumah suaminya sedangkan suaminya ada melainkan dengan izin suaminya.” (HR. Ibnu Hibban 9: 476. Kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)
3. Tidak berpuasa selain Ramadhan sebelum meminta izin pada suaminya
“Tidaklah halal bagi seorang wanita untuk berpuasa sedangkan suaminya ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya.” (HR. Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
Hal ini tentu saja berkaitan dengan kebutuhan ranjang suami, jika istri menolak keinginan suami dengan alasan sedang berpuasa sunah, padahal suami tak mengizinkannya, maka seharusnya istri mendahulukan kebutuhan suaminya.
Imam Nawawi rahimahullah menerangkan, “Sebab terlarangnya berpuasa tanpa izin suami di atas adalah karena suami memiliki hak untuk bersenang-senang (dengan berhubungan intim, pen) bersama pasangannya setiap harinya. Hak suami ini tidak bisa ditunda karena sebab ia melakukan puasa sunnah atau melakukan puasa wajib yang masih bisa ditunda.” (Syarh Shahih Muslim, 7: 115)
Demikianlah, semoga bermanfaat.
Foto ilustrasi: google
Sumber :http://www.ummi-online.com/kewajiban-istri-yang-berkaitan-dengan-ranjang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar